Waspada Pencurian Dibagasi Pesawat Marak
Waspada Pencurian Dibagasi Pesawat Marak - Kriminalitas dan aksi kejahatan memang tidak pandang tempat, baik ditempat-tempat umum , bus penumpang, dan fasilitas bandara. Akhir-akhir ini pencurian pembobolan tas penumpang di bagasi pesawat sangat marak, dan ini harus segera mendapatkan perhatian serius dari pihak bandara dan aparat terkait karena kejadian ini terus berulang dan sistematis. Terbaru, pada Sabtu 02 Januari 2016 malam lalu, polisi berhasil lagi mengungkap sindikat pembobol bagasi di Bandara Internasional Soekarno- Hatta (Soetta) Cengkareng. Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin M Said mengatakan, pembobolan tas penumpang di Bandara Soetta sudah memalukan. Apalagi bandara terbesar di Indonesia ini menargetkan naik kelas dari kelas II menjadi kelas I. ”Ini memalukan.
Baca juga : Mengintip Kehidupan Pribadi Para Pramugari Dan Pilot
Masyarakat pada umumnya berharap Angkasa Pura selaku pengelola bandara bisa bertindak tegas jika ada oknum yang bermain. Di sisi lain, maskapai juga harus bertanggung jawab jika penumpang kehilangan barang,” katanya di Jakarta kemarin. Menurut awak maskapai, persoalan barang hilang sesuai aturan ditanggung oleh maskapai. Begitupun juga pengelola bandara juga harus menindak oknum yang terlibat. ”Masalahnya, penumpang yang kehilangan juga sudah seharusnya melapor kepada pihak terkait, dalam hal ini pihak maskapai, dan prosesnya melibatkan kepolisian,” ungkapnya. Dia juga menguji pemasangan kamera pengawas (CCTV/closedcircuit television) pada setiap sudut bandara sehingga memungkinkan dilakukan pengawasan dan evaluasi. Artinya pemeriksaan di bandara tak seharusnya hanya dilakukan kepada penumpang, tetapi juga petugas bandara.
Masyarakat juga harus lebih waspada terhadap barang miliknya supaya tak menyimpan barang berharganya di bagasi pesawat. Sebab mengurus barang hilang yang menjadi tanggung jawab maskapai itu juga ada prosesnya, disertai bukti hilang dari pihak kepolisian, tegasnya.
Tertangkap CCTV
Polres Bandara Soetta pada Sabtu 02 Januari 2016 lalu berhasil mengungkap pencurian barang penumpang di bagasi pesawat yang dilakukan oknum maskapai . Berdasarkan hasil penyelidikan, petugas menemukan bahwa pencurian tersebut dilakukan dengan cara sistematis dan terorganisir hingga melibatkan petugas keamanan maskapai swasta itu. Penangkapan ini dilakukan setelah polisi melakukan penyelidikan yang cukup lama.
Berawal dari adanya laporan pencurian pada 16 November 2015 lalu, polisi kemudian secara diam-diam menyelidikinya. Pada Sabtu 02 Januari 2016 malam, petugas akhirnya berhasil menyaksikan langsung mata rantai sindikat tersebut beraksi membongkar tas penumpang. Pencurian itu terekam CCTV yang dipasang oleh pengelola bandara, PT Angkasa Pura II. Empat tersangka yang masing-masing berinisial A, A, M, dan S yang kepergok beraksi langsung ditangkap. ”Sabar. Kami masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kapolres Bandara Soetta AKBP Roycke Harry Langie kemarin.
Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat empat oknum kuli angkut barang (porter) maskapai itu dengan bebasnya membuka tas dan koper penumpang untuk mencari barang berharga. Salah seorang tersangka berinisial S mengaku terpaksa mencuri karena sudah menjadi tradisi yang turun-temurun. Dia mengaku awalnya ditekan senior sehingga ikut mencuri. "Saya awalnya enggak mau mencuri, tetapi saya malah diancam akan dipukul dan digebukin, akhirnya ya saya ikutin. Katanya ini kan hasilnya buat sama-sama," kilah S kepada wartawan di hadapan polisi. Aksi pencurian dilakukan sebelum barang-barang penumpang dimasukkan ke dalam bagasi pesawat.
”Saya sudah kerja dari 2014. Saya porternya maskapai...,” terang S. Dia juga mengakui pihak keamanan maskapai ikut berperan dalam terciptanya pencurian tersebut. Peran petugas keamanan maskapai itu adalah membantu melihat kondisi sekeliling sebelum oknum porter membongkar tas penumpang dan mencuri barang berharga di dalamnya. ”Petugas securiti suka memberi kode kita, kalau sudah aman, baru saya naik ke atas, sebelum loading (bagasi), buka kopernya. Nanti dia minta bagian,” ungkap S.
Sebelumnya ada beberapa kasus pencurian di Bandara Soetta terungkap. Pada Selasa (6/9/2011), polisi juga mengungkap kasus serupa di Bandara Soetta. Setelah ada banyak laporan kehilangan, polisi akhirnya berhasil mengungkap sindikat maling bagasi yang beranggotakan 6 orang. Pelaku berprofesi sebagai porter dan petugas kebersihan. Kasus pencurian dengan modus menggeser tas dialami Wakil Duta Besar Brunei Darussalam Ahmad Nasri pada 2 Februari 2014. Di dalam tas itu ada uang tunai senilai 200.000 dolar Brunei, telepon genggam, dan tablet Samsung Galaxy Note 8. Pencuri AW alias KEN, 39, akhirnya berhasil dibekuk tiga bulan setelah kejadian.
Dalam pelariannya, pelaku yang kerap mencuri tas penumpang di bandara itu sempat melarikan diri ke beberapa daerah hingga luar negeri. Tak hanya di Bandara Soetta, pencurian serupa ternyata juga kerap terjadi di berbagai bandara di Indonesia. Misalnya pada Jumat (23/10/2015), Petugas keamanan bandara (Aviation Security/Avsec) Bandara International Kuala Namu (KNIA), Deli Serdang, menangkap enam pekerja maskapai karena diduga mencuri berulang kali barang bawaan calon penumpang pesawat. Pencurian ini terbongkar dari rekaman CCTV.
Selektif Pilih Petugas
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya menanggapi kasus pencurian bagasi ini juga mengatakan hal ini akan menjadi tanggung jawab pengelola. Dia menegaskan oknum internal Angkasa Pura yang diduga terlibat akan ditindak tegas. ”Jadi tanggung jawabnya bersama. Kalau pengelola dari sisi oknumnya, sedangkan airline yang punya ground handling juga harus serius mengelola dan selektif memilih petugas,” ungkapnya.
Dia menegaskan yang namanya oknum selalu ada dan akan intensif melakukan pengamatan. ”Informasi yang saya dapat, mereka punya sindikat dari kelompok satu ke kelompok lain. Dan itu kita koordinasi bersama pihak kepolisian dan keamanan bandara,” tegasnya. Senior General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Zulfahmi menambahkan, saat ini pembenahan penanganan bagasi dan keamanan di Bandara Soetta dilakukan dengan cara diperketatnya keamanan melalui pemantauan CCTV selama 24 jam. ”Kami berupaya agar bisa membantu maskapai dalam penanganan pembobolan bagasi,” ujarnya.
Bagaimana tanggapan maskapai...? Public Relation maskapai... saat dimintai konfirmasi wartawan mengatakan, jika ada penumpang yang melaporkan kehilangan barang di bagasi pesawat dipastikan akan ditindak lanjuti dengan baik. Mereka juga mengaku telah bekerja sama dengan pihak internal yang melakukan investigasi dan bekerja sama dengan petugas keamanan bandara sertapolisi.”Kitainvestigasi sama-sama. Apabila memang ada sekuriti maskapai yang terlibat dan ada barang buktinya akan diserahkan ke pihak kepolisian,” tandasnya.
Tag : Kriminal
Title : Waspada Pencurian Dibagasi Pesawat Marak
Baca juga : Mengintip Kehidupan Pribadi Para Pramugari Dan Pilot
Masyarakat pada umumnya berharap Angkasa Pura selaku pengelola bandara bisa bertindak tegas jika ada oknum yang bermain. Di sisi lain, maskapai juga harus bertanggung jawab jika penumpang kehilangan barang,” katanya di Jakarta kemarin. Menurut awak maskapai, persoalan barang hilang sesuai aturan ditanggung oleh maskapai. Begitupun juga pengelola bandara juga harus menindak oknum yang terlibat. ”Masalahnya, penumpang yang kehilangan juga sudah seharusnya melapor kepada pihak terkait, dalam hal ini pihak maskapai, dan prosesnya melibatkan kepolisian,” ungkapnya. Dia juga menguji pemasangan kamera pengawas (CCTV/closedcircuit television) pada setiap sudut bandara sehingga memungkinkan dilakukan pengawasan dan evaluasi. Artinya pemeriksaan di bandara tak seharusnya hanya dilakukan kepada penumpang, tetapi juga petugas bandara.
Masyarakat juga harus lebih waspada terhadap barang miliknya supaya tak menyimpan barang berharganya di bagasi pesawat. Sebab mengurus barang hilang yang menjadi tanggung jawab maskapai itu juga ada prosesnya, disertai bukti hilang dari pihak kepolisian, tegasnya.
Tertangkap CCTV
Polres Bandara Soetta pada Sabtu 02 Januari 2016 lalu berhasil mengungkap pencurian barang penumpang di bagasi pesawat yang dilakukan oknum maskapai . Berdasarkan hasil penyelidikan, petugas menemukan bahwa pencurian tersebut dilakukan dengan cara sistematis dan terorganisir hingga melibatkan petugas keamanan maskapai swasta itu. Penangkapan ini dilakukan setelah polisi melakukan penyelidikan yang cukup lama.
Berawal dari adanya laporan pencurian pada 16 November 2015 lalu, polisi kemudian secara diam-diam menyelidikinya. Pada Sabtu 02 Januari 2016 malam, petugas akhirnya berhasil menyaksikan langsung mata rantai sindikat tersebut beraksi membongkar tas penumpang. Pencurian itu terekam CCTV yang dipasang oleh pengelola bandara, PT Angkasa Pura II. Empat tersangka yang masing-masing berinisial A, A, M, dan S yang kepergok beraksi langsung ditangkap. ”Sabar. Kami masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kapolres Bandara Soetta AKBP Roycke Harry Langie kemarin.
Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat empat oknum kuli angkut barang (porter) maskapai itu dengan bebasnya membuka tas dan koper penumpang untuk mencari barang berharga. Salah seorang tersangka berinisial S mengaku terpaksa mencuri karena sudah menjadi tradisi yang turun-temurun. Dia mengaku awalnya ditekan senior sehingga ikut mencuri. "Saya awalnya enggak mau mencuri, tetapi saya malah diancam akan dipukul dan digebukin, akhirnya ya saya ikutin. Katanya ini kan hasilnya buat sama-sama," kilah S kepada wartawan di hadapan polisi. Aksi pencurian dilakukan sebelum barang-barang penumpang dimasukkan ke dalam bagasi pesawat.
”Saya sudah kerja dari 2014. Saya porternya maskapai...,” terang S. Dia juga mengakui pihak keamanan maskapai ikut berperan dalam terciptanya pencurian tersebut. Peran petugas keamanan maskapai itu adalah membantu melihat kondisi sekeliling sebelum oknum porter membongkar tas penumpang dan mencuri barang berharga di dalamnya. ”Petugas securiti suka memberi kode kita, kalau sudah aman, baru saya naik ke atas, sebelum loading (bagasi), buka kopernya. Nanti dia minta bagian,” ungkap S.
Sebelumnya ada beberapa kasus pencurian di Bandara Soetta terungkap. Pada Selasa (6/9/2011), polisi juga mengungkap kasus serupa di Bandara Soetta. Setelah ada banyak laporan kehilangan, polisi akhirnya berhasil mengungkap sindikat maling bagasi yang beranggotakan 6 orang. Pelaku berprofesi sebagai porter dan petugas kebersihan. Kasus pencurian dengan modus menggeser tas dialami Wakil Duta Besar Brunei Darussalam Ahmad Nasri pada 2 Februari 2014. Di dalam tas itu ada uang tunai senilai 200.000 dolar Brunei, telepon genggam, dan tablet Samsung Galaxy Note 8. Pencuri AW alias KEN, 39, akhirnya berhasil dibekuk tiga bulan setelah kejadian.
Dalam pelariannya, pelaku yang kerap mencuri tas penumpang di bandara itu sempat melarikan diri ke beberapa daerah hingga luar negeri. Tak hanya di Bandara Soetta, pencurian serupa ternyata juga kerap terjadi di berbagai bandara di Indonesia. Misalnya pada Jumat (23/10/2015), Petugas keamanan bandara (Aviation Security/Avsec) Bandara International Kuala Namu (KNIA), Deli Serdang, menangkap enam pekerja maskapai karena diduga mencuri berulang kali barang bawaan calon penumpang pesawat. Pencurian ini terbongkar dari rekaman CCTV.
Selektif Pilih Petugas
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya menanggapi kasus pencurian bagasi ini juga mengatakan hal ini akan menjadi tanggung jawab pengelola. Dia menegaskan oknum internal Angkasa Pura yang diduga terlibat akan ditindak tegas. ”Jadi tanggung jawabnya bersama. Kalau pengelola dari sisi oknumnya, sedangkan airline yang punya ground handling juga harus serius mengelola dan selektif memilih petugas,” ungkapnya.
Dia menegaskan yang namanya oknum selalu ada dan akan intensif melakukan pengamatan. ”Informasi yang saya dapat, mereka punya sindikat dari kelompok satu ke kelompok lain. Dan itu kita koordinasi bersama pihak kepolisian dan keamanan bandara,” tegasnya. Senior General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Zulfahmi menambahkan, saat ini pembenahan penanganan bagasi dan keamanan di Bandara Soetta dilakukan dengan cara diperketatnya keamanan melalui pemantauan CCTV selama 24 jam. ”Kami berupaya agar bisa membantu maskapai dalam penanganan pembobolan bagasi,” ujarnya.
Bagaimana tanggapan maskapai...? Public Relation maskapai... saat dimintai konfirmasi wartawan mengatakan, jika ada penumpang yang melaporkan kehilangan barang di bagasi pesawat dipastikan akan ditindak lanjuti dengan baik. Mereka juga mengaku telah bekerja sama dengan pihak internal yang melakukan investigasi dan bekerja sama dengan petugas keamanan bandara sertapolisi.”Kitainvestigasi sama-sama. Apabila memang ada sekuriti maskapai yang terlibat dan ada barang buktinya akan diserahkan ke pihak kepolisian,” tandasnya.
Tag : Kriminal
Title : Waspada Pencurian Dibagasi Pesawat Marak
ternyata di indonesia banyak juga pencurian dengan motif ini, bukan cuma di 1 bandara aja. ngeri..
ReplyDeletepencurian dibagasi pesawat kerap sering ditemukan ya mas, kemarin saya sempat tengok di berita juga terekam CCTV mas, yang lakuin orang kerja bagian bagasi pesawat mas :)
ReplyDeleteMungkin yang di ceritakan dalam artikel mas trik sama deh dengan cerita mas mukhlis
DeleteYuups betul banget.....
Deletememang pencurian bagasi kejadiannya sering di indo ya mas, apakah mungkin keamanan di indi kurang kali mas ya :D
ReplyDeleteYang ngelakuin orang dalam sendiri....
Deleteah saya kudu yang sendiri ngomong ini :(
ReplyDeleteTenang mas, masih ada saya yang setia menemani
DeleteBukan kah kejadian ini sudah ada sejak doeloe ya? dan sampe sekarang masih saja ada pencurian di bagasi dan terungkap di awal tahun baru 2016 ini lagi..
ReplyDeleteLha mboh piye iku...?
DeleteSudah menjadi kewajiban si pemilik barang berharga juga untuk menjaga dan mengamankan barang bawaannya, dan jangan terlalu percaya dengan orang yang belum kita kenal.
ReplyDeleteKalau boleh saya manggut manggut aja...
DeleteBanyak diantara yang kehilangan di bagasi bandara engan melapor pada pihak terkait karena ofah repot dengan tetek bengek kelengkapannya maka dari pada repot mending di iklaskan saja, padahal dengan laporan bisa di antisipasi dan tidak berlarut larut kejadiannya
ReplyDeleteIa mas disamping barang bukti kehilangan ,pelapor juga harus mengisi formulir2 dan segala macem untuk penyelidikan lebih lanjut yang mungkin urusanya ribet dan prosesnya lama sehingga pihak kehilangan enggan melapor ...
Deleteitu koper meskipun sudah di sandi juga bisa di buka gitu sama mereka ?
ReplyDeleteIa mbak sering terjadi juga lho...
DeleteEmang mbak laili pernah ngalamin hal demikian ...?
DeleteDimana-mana sama ya mas, ternyata oknum orang dalam sendiri yg menjadi dalang dan membuka peluang untuk tindak kejahatan
ReplyDeleteIya nich,,,gak nyadar kali dia lagi mempermalukan Indonesia
DeleteBetul mas...orang yg seperti itu enaknya di apain nich mas?
DeleteJewer kuping nya sampe putus....biar kapok...!
DeleteKalo perusahaan pembuatan koper jeli bisa jadi peluang nich...untuk menciptakan tas anti bobol...
ReplyDelete