Mengenal Peramal Kuno Jayabaya
trikpos.com - Mengenal Peramal Kuno Jayabaya . Prabu Jayabaya yang bergelar Sri Maharaja Sri Warmmeswara Madhusudana Wataranindita Parakrama Digjayottunggadewanama Jayabhayalancana merupakan tokoh yang melahirkan kitab ramalan yang hingga kini masih dianggap memiliki "tuah" dan dipercaya masih berlaku, yakni Jangka Jayabaya. "Beliau adalah orang yang kuat, adil, bijaksana, berilmu bathin tinggi, berperasaan halus dan berpikiran tajam serta dapat meramalkan hal-hal yang belum terjadi," kata ahli sejarah Kediri, Salah satu ramalan Jayabaya yang paling tersohor adalah soal para pemimpin negeri ini. Ramalan Jayabaya menyebut bahwa pemimpin Indonesia yang berarti presiden adalah No-To-No-Go-Ro. Banyak yang percaya dan meyakini dengan ramalan tersebut. Hal ini karena pemimpin di negeri ini sesuai dengan apa yang ditulis Jayabaya, yakni Notonogoro. Namun selain Notonogoro, Raja Kediri ini juga memiliki beberapa ramalan lainnya. Ramalan itu pun diyakini dan benar-benar terjadi.
Baca juga : Jayabaya Sudah Meramalkan Bakal Marak Pergaulan Bebas
Beberapa sejarah dan riwayat membuktikan ramalan jaya baya
1- Jayabaya Sudah Meramalkan Bakal Marak Pergaulan s#ks Bebas
Raja Jayabaya juga banyak memberikan perlambang dan sindiran yang bisa dibuktikan hingga sekarang, seperti fenomena s#ks bebas yang terbukti saat ini. Melalui ungkapannya wong wadon ilang kawirangane wong lanang ilang prawirane (banyak perempuan hilang rasa malunya dan banyak laki-laki hilang kehormatannya), akeh udan salah mangsa, akeh prawan tua, akeh randa nglairake anak, akeh jabang bayi lahir nggoleki bapake. Artinya banyak hujan turun bukan pada musimnya, banyak perawan tua yang terlambat menikah, banyak janda melahirkan anak dan banyak yang lahir mencari siapa ayahnya.Ramalan juga sudah terjadi praktik korupsi di tanah air melalui ungkapannya akeh janji ora ditetepi, akeh wong nglanggar sumpahe dewe (artinya - banyak orang melanggar janji dan sumpah jabatan yang diartikan untuk para pejabat banyak dilanggar), dan Akeh menungso mung ngutamakke duwit, lali kemenungsan, lali kebecikan lali sanak lali kadang (Banyak manusia yang hanya mengutamakan uang, lupa perikemanusiaan, lupa kebaikan dan lupa saudara).
Jayabaya juga memprediksi akan muncul pesawat terbang dan kereta api. Selain itu pasar rakyat yang biasanya ramai di pagi hari kini sudah tak bisa didengar lagi dalam radius 5 km. Melalui Mbesuk yen ana kereta mlaku tanpa jaran, tanah Jawa kalungan wesi, prahu mlaku ing duwur awang-awang, kali ilang kedunge pasar ilang kumandange. Iku tanda yen tekane jaman Joyoboyo wis cedak.
Kitab Jangka Jayabaya juga mengatakan akan maraknya fenomena orang-orang tergila-gila dengan pesugihan karena malas untuk bekerja mencari uang. Perlambang tersebut mengatakan - Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin, luwih utama ngapusi. Wegah nyambut gawe kepengen kepenak, ngumbar nafsu angkara murka, nggedekake duraka (Banyak orang yang bekerja baik-baik merasa malu, lebih utama menipu. Banyak yang malas bekerja tapi pengen kaya (mencari pesugihan tumbal.
Ahli sejarah Kediri, Ki Tuwu sebenarnya sudah dijelaskan dalam Kitab Jangka Jayabaya. "Itu masuk dalam periodesasi zaman besar kedua yang disebut dalam Jangka Jayabaya adalah Zaman Kalijaga artinya zaman tumbuhan. Di Jawa yang saat itu masih menyatu dengan pulau-pulau lain mengalami perubahan, yakni terpecah menjadi pulau-pulau kecil,"
Raja Jayabaya sudah memprediksi sejak dulu bahwa pulau Jawa akan banyak digenangi banjir. Zaman itu disebut olehnya Zaman Kalatirto yang menjelaskan bahwa di Jawa sering terjadi banjir karena Sang Hyang Raja Kano yang bertahta di Negara Purwocarito sering menata batu besar untuk membendung kali dan bengawan. Ini dihitung mulai tahun 301-400 tahun surya atau mulai tahun 310-412 tahun candra.
Ono kemudian mengerti masyarakat begitu mempercayai ramalan Jayabaya. Akan ada orang-orang kate berkulit kuning yang akan melepaskan pendudukan Indonesia dari kekejaman bangsa kulit putih. Mereka percaya orang kate itulah para Tentara Jepang. Selama bertugas di Indonesia, Ono lebih banyak kecewa melihat sikap para tentara Jepang lain. Apalagi masa 1943 sampai awal 1945 di mana tidak ada perang di Jawa. Kemudian, Ono melarikan diri dari militer Jepang dan bergabung dengan tentara Indonesia.
Ono pun mengubah namanya menjadi Shigeru. Sehingga para veteran Jepang mengenalnya sebagai Rahmat Shigeru Ono. Dia kemudian berjuang bersama para pemuda. Dia melatih mereka dan memimpin gerilyawan Indonesia berperang melawan Belanda. Rahmat Ono adalah tentara Jepang terakhir yang memihak Republik Indonesia. Samurai terakhir ini tutup usia Senin (25/8) lalu di Malang. Di tengah keluarga dan tanah air yang dicintainya.
Namun Ki Tuwu hanya mampu menjelaskan kiamat Kubro yang dijelaskan melalui kitab Jangka Jayabaya. Dia tidak berani meyakinkan apakah ramalan tersebut akan terjadi seperti ramalan-ramalan Jayabaya sebelumnya. "Apakah yang dimaksud kiamat kubro ini adalah penghabisan kiamat yang sebenarnya hanya Allah SWT yang tahu. Sebab kematian, rezeki, jodoh dan kiamat adalah rahasia Allah," pungkas Ki Tuwu menjelaskan.
Catatan:
Hanya Tuhan ,ALLOHUROBUL AALAMINA YANG MAHA TAHU
2- Ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa
Prof Arysio Santos, Ph.D dalam bukunya Atlantis The Lost Continent Finally Found mengatakan atlantis adalah negeri yang mewah, namun semua itu hilang tersapu bencana maha besar yang memisahkan Jawa dari Sumatera, menenggelamkan lebih dari separuh wilayah nusantara. Kejadian itu diperkirakan pada 11.600 tahun yang lalu.Ahli sejarah Kediri, Ki Tuwu sebenarnya sudah dijelaskan dalam Kitab Jangka Jayabaya. "Itu masuk dalam periodesasi zaman besar kedua yang disebut dalam Jangka Jayabaya adalah Zaman Kalijaga artinya zaman tumbuhan. Di Jawa yang saat itu masih menyatu dengan pulau-pulau lain mengalami perubahan, yakni terpecah menjadi pulau-pulau kecil,"
Raja Jayabaya sudah memprediksi sejak dulu bahwa pulau Jawa akan banyak digenangi banjir. Zaman itu disebut olehnya Zaman Kalatirto yang menjelaskan bahwa di Jawa sering terjadi banjir karena Sang Hyang Raja Kano yang bertahta di Negara Purwocarito sering menata batu besar untuk membendung kali dan bengawan. Ini dihitung mulai tahun 301-400 tahun surya atau mulai tahun 310-412 tahun candra.
3- tentara Jepang memihak Indonesia:
Sakari Ono takjub merasakan kesegaran air kelapa yang membasahi tenggorokannya. Inilah pertama kalinya anggota Batalyon 153 Angkatan Darat Kekaisaran Jepang itu merasakan air kelapa muda. Ono muda begitu terkesan dengan keramahan penduduk di Cilacap, Jawa Tengah. Walau tak banyak interaksi dan terbatas kendala bahasa, Ono merasa disambut baik di Pulau Jawa.Ono kemudian mengerti masyarakat begitu mempercayai ramalan Jayabaya. Akan ada orang-orang kate berkulit kuning yang akan melepaskan pendudukan Indonesia dari kekejaman bangsa kulit putih. Mereka percaya orang kate itulah para Tentara Jepang. Selama bertugas di Indonesia, Ono lebih banyak kecewa melihat sikap para tentara Jepang lain. Apalagi masa 1943 sampai awal 1945 di mana tidak ada perang di Jawa. Kemudian, Ono melarikan diri dari militer Jepang dan bergabung dengan tentara Indonesia.
Ono pun mengubah namanya menjadi Shigeru. Sehingga para veteran Jepang mengenalnya sebagai Rahmat Shigeru Ono. Dia kemudian berjuang bersama para pemuda. Dia melatih mereka dan memimpin gerilyawan Indonesia berperang melawan Belanda. Rahmat Ono adalah tentara Jepang terakhir yang memihak Republik Indonesia. Samurai terakhir ini tutup usia Senin (25/8) lalu di Malang. Di tengah keluarga dan tanah air yang dicintainya.
4- Kiamat Kubro di prediksi terjadi pada tahun 2100
Menurut Ramalan Jangka Jayabaya, tanah Jawa sejak diisi manusia yang kedua kalinya ini hingga tiba saat kiamat kubro akan mengalami 2100 tahun surya atau 2163 tahun candra. Tempo 2100 tahun surya ini menurut Ki Tuwu dapat dibagi menjadi Trikali atau tiga periode zaman besar yang masing-masing terdiri dari 700 tahun surya. "Dan di setiap periode zaman besar tadi terbagi menjadi Sapto Maloko yang berarti zaman kecil. Dimana masing-masing zaman kecil terdiri dari 100 tahun surya hingga 7 x 100 (700) tahun surya dikali 3 sama dengan (2100) tahun surya."Namun Ki Tuwu hanya mampu menjelaskan kiamat Kubro yang dijelaskan melalui kitab Jangka Jayabaya. Dia tidak berani meyakinkan apakah ramalan tersebut akan terjadi seperti ramalan-ramalan Jayabaya sebelumnya. "Apakah yang dimaksud kiamat kubro ini adalah penghabisan kiamat yang sebenarnya hanya Allah SWT yang tahu. Sebab kematian, rezeki, jodoh dan kiamat adalah rahasia Allah," pungkas Ki Tuwu menjelaskan.
Catatan:
Hanya Tuhan ,ALLOHUROBUL AALAMINA YANG MAHA TAHU
Tag : sejarah, tokoh
Title : Mengenal Peramal Kuno Jayabaya
wah ramalan ya/. sampe kiamat juga di ramal
ReplyDeleteIya Mang...habis kurang kerjaan...?
Deletekasih kerjaan dong kang biar ga kurang kerjaan
Deletekalo gitu nanti nsaya bikin ramalan ah. hehehe biar terkenal sampe kiamat :D
Deletesekarang juga mang aduls mah selain ganteng, ngetop pulak jeh
DeleteEmang jaman sudah tua mas, dan ramalan Jayabaya kini sudah banyak terjadi, Namun soal kiamat hanya Allah yang tau.
ReplyDeleteya hiya atuh kalau soal kiamat mah
DeleteJangan ngomongin kiamat Mas...jadi ngeri saya...
ReplyDeleteRajin shalat Mas.. biar gx takut.... :>)
DeleteBanyak banyak rajin badah biar gak takut kiamat mas...
Deleteada satu lagi mas, ramalan ada seorang pemimpin yg akan mensejahterakan rakyatnya, dan terbukti presiden Soekarno dan Soeharto yang sukses mensejahterakan rakyatnya pada masa pemerintahannya
ReplyDeleteBetul mas...pada masa itu mungkin kita semua belun ada
Deletengeramalnya udah lama banget ya mas? admin blog ini sudah lahir apa belum ya?
ReplyDeleteBelum ada yg namanya google mas apa lagi adminya...
Deletehahahaha bisa aja
Deleteprabu jayabaya sih sering dengar namanya tapi saya baru tahu ternyata dia itu tukang ramal ya mas
ReplyDeletekalau orang dulu2 itu sakti2 ya bang.. tirakatnya banyak, ya tirakat puasa, sembahyang, bertapa, kepercayaannya apapun tetep aja beliau2 ini tirakat, makanya gak heran kalau mata batinnya dalam, bisa melihat ataupun meramal kejadian masa depan..
ReplyDeletekalau ada kata jayabaya, mesti inget jaman sekolah dulu, pulang pergi meski harus naik angkot dari terminal jayabaya, Suroboyo :D
bener mas yg populer emang ramalan noto negoro
ReplyDeletesukarNO
suharTO
baharuddiN jusuf habiebiE
GUs dur
megawati sukaRno putri
yudhoyoNO
jayabaya memang top...menurut sy ia orang yang waskito dan tidak asal ramal
ReplyDeletewaskito itu apa mas
DeleteArtinya waspada mas.....
Deleteperamal paling akurat kata on the spot
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMenurut saya itu bukan ramalan melainkan wejangan-wejangan yang beliau peroleh dari guru-gurunya yanh alim yanh didapat dari hasil tariqat untuk disampaikan ke khalayak banyak khususnya manusia.
ReplyDeleteTapi kebanyakan apa yg di ramalkan oleh Jayabaya sudah ada yg mendekati fakta...yg tenar dari ramalannya adalah akan hadir SATRIO PININGIT di Indonesia yg akan membawa bangsa Indonesia kepada kemajuan dan kemakmuran
ReplyDelete